Advertisement

Responsive Advertisement

File system pada Linux

Linux sebagai sistem operasi open source, memiliki file system yang berbeda dengan Windows. Beberapa file system tersebut diantaranya :

Ext 2 (2nd Extended)
Ext2 pertama kali dirilis pada bulan Januari 1993. File system ini ditulis oelh Remi Card, Theodore T dan Stephen Tweedie, file system ini merupakan penulisan ulang besar - besaran dari Extended file system. hingga bulan April 2001, file system ini masih menjadi file system pertama di Linux. File system ini juga diimplementasikan pada sistem operasi lain, seperti NetBSD, FreeBSD, GNU HURD, Windows 95/98/NT, OS/2 dan RISC OS. Ext2 memiliki banyak kemiripan dengan file system asli Unix. Ia memiliki konsep block, inode dan directory. Serta memiliki ruang kosong untuk Access Control Lists (ACLs), fragment, undeletion dan compression walaupun fungsi - fungsi tersebut belum diimplementasikan (terdapat melalui patch terpisah).
Terdapat juga mekanisme versioning yang mengizinkan fitur tambahan (seperti jouraling) yang kompatibel. Pada file system EXT2, file data disimpan sebagai data block. Data block ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi di antara EX2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok tersebut adalah 1.024 bytes, maka file dengan besar 1.025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasikan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode - inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing - masing isi direktori tersebut.
Adapun kelebihan dari file system ini, yaitu ketika proses boot, s istem pada umumnya menjalankan pemeriksaan ruin (e2fsck) terhadap file system. Terdapat beberapa field Superblock dari file system ext2 yang memberitahukan apakah fsck harus dijalankan (karena apabila memeriksa file system pada waktu boot akan memakan waktu yang sangat lama apabila ukurannya besar). Fsck akan dijalankan apabila file system tidak diunmount secara bersih, apabila jumlah mount maksimum telah dilampau atau apabila jumlah waktu maksimum antara pemeriksaan telah dilampaui. Selain itu, ekstensi journaling untuk kode ext2 dikembangkan oleh Stephen Tweedie.

Ext 3 (3rd Extended)
Ext 3 merupakan peningkatan dari Ext 2 file system. Beberapa peningkatan yang ada antara lain : 
  1. Journaling, dengan menggunakan journaling, maka waktu recovery pada shutdown yang mendadak tidak akan selama pada Ext 2
  2. Integritas data, Ext 3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shutdown. Ext 3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data
  3. Kecepatan, Daripada menulis lebih dari sekali, Ext 3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada Ext 2 karena Ext 3 memaksimalkan pergerakan head harddisk. Kita bisa memilih jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin
  4. Mudah dilakukan migrasi, Pengguna dapat melakukan migrasi atau konversi dari Ext 2 ke Ext 3 tapa harus melakukan format ulang pada harddisk.
Disamping keunggulan di atas, Ext 3 juga memiliki kekurangan, yaitu dengan adanya fitur journaling, maka membutuhkan memori yang lebih dan memperlambat operasi I/O

Ext 4 (4th Extended)
File system Ext4, generasi baru, pengembangan lebih lanjut dari file system Ext3. File system Ext4 didesain untuk memberikan performance yang lebih baik dan peningkatan kemampuan. File system Ext4 juga meningkatkan daya tampun maksimal file system ke - 1 exabyte dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan harddisk (fsck yang mana pada file system Ext3, setiap 20-30 kali mount). Berdasarkan test benchmark yang dilakukan oleh beberapa benchmarker, file system Ext4 memiliki keunggulan performance yang signifikan dalam menulis dan membaca file berukuran besar. File system Ext4 menyisihkan file system lain, seperti xfs, jfs, Reiserfs dan ext3.
Ext 4 dirilis secara komplet dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Jadi, apabila distro yang secara default memiliki kernel tersebut atau di atasnya secara otomatis sistem sudah support Ext4. Apabila masih menggunakan Ext 3, dapat dilakukan konversi ke ext 4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan menggunakan Ext 4 ini adalah mempunyai pengalamatan 48-bit blok yang artinya dia akan mempunyai 1 EIB = 1.048.576 TB ukuran maksimum file system dengan ukuran 16 TB untuk maksimum file sizenya, fast fsck, journal checksumming dan defragmentation support.

ReiserFT
Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri - cirinya mirip EXT3 file sistem, Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit tentunya. Reiser file sistem lebih efisien dalam pemanfaatan ruang disk jika kita menulisfile 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok. Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode. Reiser file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6%.

Swap
Swap merupakan partition yang boleh dibuat pada harddisk dan digunakan sebagai virtual memory. Dengan maksud, swap ini digunakan apabila (physical memory) yang ada pada komputer telah digunakan secara maksimum, maka swap akan digunakan untuk menampung memori tambahah. Swap tidak boleh digunakan untuk data.

Posting Komentar

0 Komentar