Masalah sistem jaringan, baik perangkat keras atau perangakat, acap kali muncul pada komputer yang terhubung dengan jaringan. Contohnya adalah tidak ada koneksi antara komputer dengan jaringan. Untuk mendiagnosa permasalahan tersebut adalah administrator jaringan.
Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan. Hal tersebut disebabkan oleh banyak pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan. Ada empat tahapan upaya mendiagnosa permasalahan pengoperasian pc yang terhubung jaringan, yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah melalui gejala muncul,
2. Menganalisa gejala kerusakan,
3. Melokalisasi daerah kerusakan, dan
4. Mengisolasi permasalahan.
A. Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
Jaringan komputer sangat rawan terhadap gangguan atau kerusakan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau masalah tersebut antara lain adalah ketidastabilan ketegangan listrik, komponen jaringan yang mati (tidak berfungsi), dan gangguan pada perangkat lunak.
1. Tegangan listrik yang tidak stabil
Ketidakstabilan tegangan listrik dapat menimbulnya gangguan pada sistem jaringan. Kondisi tersebut memengaruhi proses dan meningkatkan resiko kerusakan perangkat keras yang dihubungkan ke instalasi listrik.
2. Komponen jaringan yang mati atau tidak berfungsi
Komponen jaringan berarti perangkat pendukung jaringan, misalnya server, hub, switch, dan repeater. Kerusakan komponen jaringan dapat disebabkan oleh pemeliharaan yang tidak baik sehingga komponen menjadi berkarat. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan sistem jaringan menjadi down atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, proses data pada sistem jaringan tersebut menjadi terhambat. Berikut ini beberapa komponen pendukung jaringan yang beresiko mengalami kerusakan.
a. Server
Server digunakan untuk pemrosesan, penyimpanan dan manajemen data. Server bertugas menerima permintaan klien, mengolahnya dan mengirimkan kembali hasilnya ke klien. Untuk itu komputer membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang jauh lebih baik dan bertenaga dibandingkan untuk klien. Hal tersebut disebabkan komputer server harus mampu melayani :
1) Permintaan secara simultan dalam jumlah besar
2) Aktivitas manajemen jaringan
3) Menjamin keamanan pada sumber daya jaringan.
Apabila server yang kamu gunakan mengalami kerusakan, maka secara otomatis pintu data untuk pengolahan data pada jaringan akan terhambat. Usaha-usaha yang kamu lakukan untuk memelihara kinerja server antara lain adalah menempatakan server ditempat yang tidak lembap dan mengatur suhu ruangan sedemikian rupa sehingga komponen server terhindar terhadap karat.
b. Stasiun kerja (Workstation)
Stasiun kerja merupakan host atau simpul, yaitu berupa pc yang cukup besar. Stasiun kerja dapat bekerja secara mandiri (stand-alone) atau menggunakan jaringan untuk berbagi daya (resource sharing) dengan pengguna stasiun kerja yang lain. Oleh sebab itu, kerusakan pada stasiun kerja menyebabkan proses penerimaan data dari server ke stasiun kerja menjadi terhambat atau stasiun kerja tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan komputer yang lain yang terhubung ke jaringan.
c. Hub
Hub sangat memengaruhi proses koneksi antar komputer yang membentuk sebuah jaringan. Sehubungan hal tersebut, kerusakan fatal pada hub, misalnya pada lampu indikator power pada hub yang mati menyebabkan gangguan pada sistem jaringan.
Hub berfungsi sebagai paerangkat penerima sinyal dari sebuah komputer dan titik pusat yang menghubungkan seluruh komputer yang membentuk jaringan. Dalam hal ini, hub berperan sebagai penyambung, konsentrator dan penguat sinyal pada kabel UTP. Hub dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hub aktif dan hub pasif.
1) Hub aktif berfungsi sebagai penguat sinyal penghubung jalur seecara fisik. Alat tersebut membutuhkan tenaga listrik tambahan agar dapat bekerja.
2) Hub pasif berfungsi sebagai pembagi atau pemisah sinyal yang tidak melakukan proses penguatan sinyal. Jenis alat tersebut tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan.
d) Switch
Fungsi switch hampir sama dengan hub, tetapi alat tersebut dapat mengenali alamat data yang ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data secara lebih baik. Kerusakan switch dapat menghambat proses transfer data dan menyebabkan kinerja jaringan menjadi tidak optimal.
e) NIC
NIC (network interface card) atau kartu LAN adalah perangkat terpenting dalam membangun suatu jaringan. Alat tersebut digunakan untuk menghubungkan pc dengan jaringan dan sebagai media komunikasi dengan komputer lain. NIC memungkinkan sebuah komputer untuk memberi dan mengambil informasi dari komputer lain yang tersambung jaringan yang sama, dapat berupa internet ataupun LAN.
Jika sudah terpasang pada pc, kondisi NIC tampak pada lampu indikator. Apabila lampu tersebut dalam keadaan aktif (warna hijau), berarti komputer telah terhubung dengan jaringan. Sebaliknya, jika lampu tidak aktif (warna kuning) berarti sistem jaringan pada komputer terganggu.
f) Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung (transmisi) antar komputer. Gangguan atau kegagalan transfer data pada suatu sistem jaringan banyak terjadi akibat kesalahan media komunikasi yang digunakan dan kualitas pemasangannya.
Ada beberapa jenis kabel yang dapat digunakan sebagai standar komunikasi dalam jaringan komputer, yaitu kabel koaksial, twisted pair (UTP/STP), dan serat optik.
Kabel koasial ada dua macam, yaitu RG-6 (koaksial gemuk, thick coaxial) dan RG-58 (koaksial kurus, thin coaxial). Kabel RG-6 berdiameter rata-rata 12 mm dan digunakan sebagai standar ethernet. Kabel RG-58 digunakan pada dikalangan radio amatir dengan diameter berkisar 5 mm. Apabila terjadi pemasangan yang tidak sesuai, misalnya konektor BNC yang terpasang longgal pada kabel, menyebabkan sistem jaringan tidak berfungsi (down) dan komunikasi menjadi terputus secara tiba-tiba.
Kabel UTP (unshielded twisted pair) digunakan sebagai media penghubung pada peralatan komputer, misalnya hub atau switch dan lainnya. Ada beberapa kategori untuk jenis kabel UTP, yaitu :
1) Kategori 1: untuk perangkat telepon, dapat menghubungkan modern dengan jaringan telepon.
2) Kategori 2: untuk transfer data dengan kecepatan mencapai 1 Mbit/s, banyak digunakan pada topologi ring.
3) Kategori 3: untuk transfer data dengan kecepatan mencapai 16 Mbit/s.
4) Kategori 4: untuk transfer data dengan kecepatan mencapai 20 Mbit/s.
5) Kategori 5: untuk transfer data dengan kecepatan hingga 100 Mbit/s.
6) Kategori 5 enchanced: untuk transfer data dengan kecepatan hingga 1 gigabit eternet dan jarak 100 m.
7) Kategori 6: untuk transfer data dengan kecepatan hingga 2,5 gigabit ethernet dan jarak 100 m.
Pengabelan UTP yang salah, misalnya pemasangan yang longga, penyusunan kabel tidak benar, atau kabel terputus, menyebabkan kerja komponen jaringan yang lain terganggu. Oleh karena itu, proses pemasangan kabel membutuhkan ketelitian dan penanganan yang sesuai. Pelajari kembali cara pengabelan UTP pada modul 2.
Kabel serat optik merupakan jenis kabel yang dapat mentransmisi cahaya dan memiliki jangkauan hingga ratusan kilometer. Kabel serat optik jenis single modev hanya dapat mengirimkan satu sinyal mode pada satu waktu saja. Sementara jenis yang lain, yaitu kabel multimode dapat mengirimkan sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan dan untuk pengiriman pada waktu yang bersamaan. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik yang sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.
0 Komentar